"Beri kesempatan Presiden bekerja dengan tenang. Jangan banyak di ganggu dengan hal yang tidak substansial. Namun, kalau dia diganggu, saya harus maju," kata Moeldoko dalam wawancara dengan Berita Harian dalam acara talkshow pada Senin (23/04/2018) tadi malam.
Mantan Panglima TNI ini menjelaskan tantangan utama pada tahun politik adalah isu SARA yang digunakan sebagai isu untuk memobilisasi massa. Moeldoko meminta supaya berita SARA tersebut tidak digunakan untuk kepentingan politik praktis.
Pemenang raih Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama Akabri 1981 ini memberikan dukungan doa kepada Jokowi akan jadi sasaran ringan permainan berita SARA. Moeldoko menyatakan bersedia menghadapi segala tantangan yang berpotensi merusak keharmonisan bangsa.
"Saya ini prajurit, tidurnya dijalanan. Pada saat 1991 hingga 2001, di Jakarta tidur saya di jalanan. Saya punya dorongan keinginan untuk itu tetap tinggi," kata Moeldoko.
"Jangan sampai memakai berita SARA untuk memobilisasikan massa, bahkan dia menjadi presiden, berita tersebut akan memakan dirinya sendiri," jelas Ketua Umum HKTI 2017-2020 ini.
