Menariknya, Sir William Henry Perkin menemukan pewarna sintetis pertama pada usia yang relatif muda 18 tahun. Saat itu, ia mencoba membuat kina (obat malaria) untuk disintesis, secara tidak sengaja menemukan warna ungu tua.
Warna yang ia temukan saat alkohol diekstraksi dari campuran anilin mentah. Mata tajam Sir William Henry Perkin melihat warnanya, mencoba membuatnya kembali, memantenkan, dan mengkomersilkan pewarna ungu yang dinamakannya "mauveine."
Saat itu ungu sebenarnya digunakan di industri tekstil. Hanya saja, warna ungu yang dihasilkan masih jadi mudah pudar dan mahal. Berkat penemuan Perkin, pewarna sintesis ungu kemudian bisa dikomersialisasikan dengan harga lebih murah, sehingga setiap orang bisa menikmatinya.
Padahal, teknik yang ia gunakan kemudian memicu penemuan pewarna murah lainnya, seperti alizarin, pewarna merah. Berkat penemuannya, Sir William Henry Perkin menjadi kaya. Sebagai gantinya, Ratu Victoria dan Ratu Eugenie pernah mengadopsi pewarna Perkin yang dibuat untuk gaun ungu mereka.
Pada tahun 1906, pada peringatan 50 tahun penemuannya, dia dianugerahi gelar kehormatan dan dianugerahi Medali Perkin pertama. Saat ini, Medali Perkin diakui secara luas sebagai penghargaan tertinggi dalam kimia industri Amerika.
