"Jumlah ada 3 naga dan 20 barongsai. Mereka berkeliling kota dengan jalur jalan yang berbeda," jelas pengurus Kelenteng Tien Kok Sie, Henry Susanto, berselang kegiatan tersebut di kelenteng yang ada di sekitar Pasar Gede, Solo, Jumat (2/03/2018).
Saat perjalanan, mereka singgah ke rumah dan toko yang dilewatinya, kebanyakan pemilik rumah dan toko telah menyiapkan angpau untuk para pemain naga dan barongsai. Pemberian angpau tersebut adalah sebagai ungkapan terima kasih kepada naga dan barongsai. Karena dipercaya, hewan yang melambangkan naga dan singa itu dapat menolak bala bencana.
"Cerita sejarah saat zaman Dinasti Cing, ada mahkluk yang yang mengancam warga. Kemudian ada singa yang muncul dan membuat mahkluk takut. Lalu warga mulai membuat singa tiruan untuk menolak bala bencana," katanya.
Daripada itu, acara tersebut juga diharapkan dapat lebih siap menghadapi tahun ini. Pada tahun anjing tanah ini, masyarakat diajak untuk melestarikan lingkungan.
"Anjing tanah ini berkaitan dengan tanah, bumi. Kita dipesan untuk meruwat dan merawat bumi dengan baik. Tujuannya agar masyarakat yang semakin ramah terhadap lingkungan," mengakhirinya.