Kefir Merupakan Minuman Pusaka Nabi Muhammad Terkenal Di Rusia - BERITA HARIANJAKARTA TERKINI

BERITA TERPERCAYA MASA KINI

Monday, March 5, 2018

Kefir Merupakan Minuman Pusaka Nabi Muhammad Terkenal Di Rusia

SERBA SERBI TIPS - Kefir merupakan minuman susu yang difermentasi mengandung bakteri dan ragi, terkenal di negara Rusia, baik di kalangan anak-anak maupun orang dewasa. Minuman yang terbuat dari biji atau bibit kefir ini pasti masuk dalam menu makanan taman kanak-kanak dan rumah sakit di Rusia. Sementara, siapa pun yang ingin menurunkan berat badan atau memulihkan diri dari mabuk juga sangat baik mengonsumsi kefir.

Sekilas, kefir terlihat seperti yoghurt. Tapi, keduanya berbeda minumannya. Walaupun keduanya melalui proses fermentasi, kefir berwujud cair seperti susu, sedangkan yoghurt lebih kental. Kefir mempunyai cita rasa asam dan sedikit pahit, namun minuman tradisional ini benar-benar sehat dan menyegarkan. Kefir bisa dibuat dari susu kambing, sapi, atau domba.

Walaupun tidak banyak orang Rusia yang bisa memberitahu Anda apa gandum yang terkandung dalam kafir dan bagaimana sebenarnya minuman itu dibuat, semua orang bangga dengan minuman nasional ini, seperti dilansir Berita Harian, Minggu 4 Maret 2018.

Kefir berasal dari daerah Pegunungan Kaukasus. Masyarakat setempat dikatakan telah mengenal dan mengonsumsi minuman ini selama lebih dari 1.400 tahun. Dengan demikian, catatan resmi pertama mengenai kefir ternyata baru ditemukan dalam laporan Masyarakat Medis Kaukasus yang berasal dari tahun 1867.

Cerita mengisahkan, Nabi Muhammad memberikan benih kefir kepada masyarakat Kaukasus. Benih kemudian menjadi suatu pusaka yang yang diturunkan dari generasi ke generasi. Kaukasus percaya bahwa Nabi Muhammad sendiri yang mengajar nenek moyang mereka untuk membuat kefir.

Tidak mengherankan, masyarakat Kaukasus mengetahui bibit kefir sebagai benih Nabi, sedangkan minuman kefir itu sendiri sebagai minuman Nabi. Istilah kefir dikatakan berasal dari bahasa Turki, keif, yang berarti kondisi baik atau baik. Namun, ada juga yang menduga bahwa kata kefir berasal dari kata kafur, nama mata air di surga yang airnya berwarna putih, harum berbau dan rasanya enak.

Kata ini terkandung dalam Al Qur'an, Surat Al Insaan ayat 5-6. Di Kaukasus, kefir dibuat di kantong kulit kambing yang menggantung di dekat pintu. Siapa pun yang lewat akan memukul tas sehingga susu dan butiran kefir tercampur merata. Jenis kefir bervariasi, tergantung umur.

Para ahli melihatnya dari berbagai kriteria, seperti tingkat keasaman, kadar karbon dioksida, dan kadar alkohol (sekitar 0,2 sampai 0,6 persen). Salah satu peneliti pertama kefir, Vladimir Podvysotsky, menyimpulkan bahwa budaya fermentasi kefir berasal dari kultur fermentasi kumis fermentasi (susu kuda fermentasi), seiring munculnya padang rumput kesukuan di wilayah Kaukasus.

Kemudian, untuk mengganti susu kuda, orang Rusia mulai menambahkan biji-bijian ke kambing dan susu sapi. Resep untuk kefir sudah lama dirahasiakan, namun keluarga kekaisaran Rusia dan bangsawan sering mengunjungi kawasan ini. Pada abad ke-19, pengusaha terkenal Nikolay Blandov menerima permintaan dari Russian Physics Society untuk memproduksi kefir secara massal.

Saat itu, benih kefir dikirim dari wilayah Kaukasus ke Moskow, sehingga produksi massal minuman ini dimulai. Kefir asli tidak boleh dipasteurisasi dan harus disimpan tidak lebih dari 14 hari. Bagi bayi untuk makan, periode ini terbatas sampai lima hari.

Minuman seperti kefir dijual di berbagai negara, namun tidak sama dengan kefir Rusia karena perbedaan jumlah bakteri dan kecenderungan pasteurisasi mereka. Di Rusia, kefir termasuk dalam makanan anak-anak dari usia enam bulan. Kefir mencegah perkembangan bakteri patogen di usus dan mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, K, dan E. Minuman ini mudah dicerna dan bagus untuk orang yang alergi terhadap laktosa.

Kefir juga sering digunakan untuk meningkatkan rasa semua jenis masakan. Contohnya, kefir digunakan untuk mengasinkan shashlik, membuat curah, dan membuat sup okroshka dingin. Namun, menurut ahli gizi, kandungan gizi kefir yang diolah sebagai makanan tidak sama dengan minuman itu sendiri. Tak hanya itu, kefir juga banyak digunakan di dunia kosmetik, terutama untuk masker dan gel.