JAKARTA TERKINI - Seorang wanita Indonesia, Shandra Woworuntu yang selamat dari kehidupan yang mengerikan sebagai budak seks di Amerika Serikat, membuat organisasi bersifat perolehan untuk membantu korban perdagangan seks lainnya. Keadaan ini lakukan mengingat pahitnya pengalaman yang dia rasakan saat dijual sebagai budak seks dulu. Dalam sebuah wawancara dengan PIX11, Shandra mengatakan kisahnya bagaimana bisa sampai menjadi budak seks di lembah kelam tersebut. Shandra adalah seorang analis keuangan dan ibu tunggal berusia 21 tahun dengan seorang bayi perempuan ketika dia kehilangan pekerjaannya karena krisis moneter pada tahun 1998.
Sebuah iklan untuk pekerjaan musiman 6 bulan sebagai pelayan di Amerika Serikat menarik perhatiannya pada tahun 2001. Dia mengambil tawaran tersebut dengan harapan dapat bekerja di industri perhotelan. Saat berada di Bandara Kennedy di Queens, seorang pria membawanya ke sebuah hotel di mana Shandra dijual pada seorang pria dengan imbalan amplop tebal berisi uang.
Shandra kemudian menemukan dirinya dikumpulkan bersama 2 wanita muda lain di loteng sebuah rumah di Bayside, Queens. Saat mereka diminta membuka semua pakaian mereka, Shandra mencoba menolak, tapi pria itu mengancamnya dengan pistol. Sejak saat itu, hidup Shandra makin memprihatinkan. Ia mendapati dirinya dijual sebagai budak seks ke pelanggan berkulit hitam, putih, maupun Asia.
Wanita itu tak bisa berbuat banyak. Penjaga keamanan selalu siaga dengan tongkat baseball dan tak segan memukul mereka.
"Tiap 45 menit, saya dijual seharga 120-350 dolar," katanya.
Shandra diperdagangkan di Brooklyn, Queens, dan Manhattan. Sampai dia berhasil kabur bersama seorang wanita lainnya dengan memanjat jendela kamar sebelah. Shandra sempat tinggal di jalanan hingga suatu hari prajurit Angkatan Laut AS menemukannya dan menghubungi FBI. Berkat laporan Shandra, sindikat perdagangan manusia itu pun terbongkar.
Shandra kemudian tinggal di penampungan sampai mendapat pekerjaan di kafetaria. Pada tahun 2004, dan bersatu kembali bersama putrinya. Melewati beberapa kemudian, Shandra mendirikan Mentari, sebuah organisasi yang demi usahanya untuk membantu korban perdagangan manusia agar bisa bangkit kembali. Baru-baru ini, Shandra yang kini berusia 41 tahun dinobatkan sebagai Honoree Nasional L'Oreal Woman of Worth 2017 atas dedikasinya di bidang non-profit tersebut.