PERISTIWA TERKINI - Di tengah hutan di Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Bojonegoro, tinggal seorang pria tua hidup sendirian. Panidin namanya. Pria yang sudah berusia 73 tahun itu sudah tinggal di hutan selama 32 tahun. Yang melihat kondisi Mbah Panidin pasi merasa iba. Mbah Panidin tingal di sebuah gubuk kayu berlantai tanah dengan ukuran 2x3 meter dan hanya mempunyai tinggi 1 meter. Mbah Panidin tidak bisa berdiri dan berjalan setelah kakinya terpatuk ular di hutan.
Mbah Panidin memutuskan mengasingkan diri di hutan sejak tahun 1985. Saat itu Mbah Panidin memutuskan pergi dan bermukim di hutan karena kecewa dengan saudaranya. Sebelum mengasingkan diri, Mbah Panidin tinggal di kampung di sekitar hutan.
Setelah ada konflik dengan saudaranya, Mbah Panidin memilih mengasingkan diri. Dan sejak saat itu, Mbah Panidin tinggal sendiri. Untuk makan, Mbah Panidin mencari tanaman di sekitar hutan. Bukannya warga tak peduli. Sudah banyak warga yang meminta Mbah Panidin kembali tinggal di kampung. Tetapi permintaan itu selalu ditolak. Jadilah Mbah Panidin masih tinggal di hutan. Namun setelah kakinya dipatuk ular, Mbah Panidin tak bisa ke mana-mana.
Praktis untuk makan, Mbah Panidin hanya mengandalkan diri dari pemberian warga kampung yang kebetulan melintas di dekat gubuknya untuk mencari kayu bakar, rumput, dan jagung di hutan. Itu pun kalau ada.
"Dulu masak sendiri, kalau sekarang makan dikirim saudaranya atau dibawakan warga yang hendak ke kebun. Tapi tetap tidak mau pindah. Sekarang kondisi fisiknya sedang sakit kakinya" ujar Kades Bobol Harinto.
Untuk menuju ke gubuk Mbah Panidin tidak mudah. Butuh waktu 1,5 jam dari jalan Desa Bobol. Itupun harus berjalan kaki atau naik motor trail, dengan kondisi jalan setapak di antara perkebunan jagung warga, hutan jati, serta harus naik turun bukit dan menyeberang dua sungai. Keras kepalanya Mbah Panidin tak mau pindah, padahal kondisinya sudah demikian, membuat sejumlah pihak ingin membantu. Polres Bojonegoro adalah salah satunya. Kasat Lantas Polres Bojonegoro AKP Aristianto mendatangi Mbah Panidin bersama anggota. Aristianto datang membawakan sembako serta alas tidur.
"Kami mencoba membantu meringankan beban Mbah Panidin. Infonya, bersama pemerintah desa maupun kecamatan akan segera memindahkan Mbah Panidin. Nanti akan dibuatkan rumah yang layak huni nantinya," ujar Aristianto.
Sementara itu, Camat Sekar Ahmad Yusuf saat dikonfirmasi juga membenarkan jika dalam waktu dekat pihaknya akan membantu membuatkan rumah sederhana. Tujuannya agar Mbah Panidin hidup lebih layak dan bisa kembali ke masyarakat.
"Sudah kami sarankan untuk kembali ke kampung, tapi belum berkenan. Kami sudah buatkan rumah kayu supaya nantinya bisa ditempati mbah Panidin" kata Yusuf.