TV FILM - Brain On Fire didapatkan dari sebuah kisah nyata. Susannah Cahalan wanita berusia 24 tahun ini bekerja sebagai jurnalis di Washington Post yang dimainkan oleh Chloe Moretz. Susannah sering mengalami kurang konsentrasi dan terkadang dia sering tidak fokus dan menderita masalah ingatan. Setelah diperiksa di Rumah Sakit dokter didiagnosis bahwa ia hanya mengalami stres, sering minum dan sering berpesta juga. Sebenarnya, tidak, dia tidak pernah pergi ke Partai.
Setelah pemeriksaan lebih lanjut, hasil dianosanya bahkan rumit dan dokter di sana tidak dapat memberikan kepastian dan menyuruh orang tuanya untuk menempatkan Susannah di Rumah Sakit Jiwa karena dokter tersebut mengira dia menderita bipolar dan schizoaffective.
Sampai Dr. Najjar, dia mencurigai Susanna menderita penyakit autoimun. Dr Najjar kemudian mendiagnosa Susannah menggunakan serangkaian tes, salah satu tesnya mengatakan kepada Susannah untuk menggambar jam. Tes semacam itu biasanya diberikan pada orang yang dicurigai mengalami demensia atau penyakit Alzheimer. Penyakit yang dialami Susannah mendorongnya untuk menulis angka 1 sampai 12 di sebelah kanan jam, ini karena otak kanan yang biasanya mengatur sisi kiri tubuh meradang.
Najjar menggunakan situasi ini untuk membantu diagnosis. Mulai serangkaian penyembuhan dan terapi terapeutik. Yang takjub saya dalam film ini adalah banyak orang bisa diselamatkan dari pengalaman Susannah, bayangkan berapa orang yang dikirim ke rumah sakit dan didiagnosis bipolar karena mereka memiliki gejala yang sama seperti Susannah.
Hal utama adalah bahwa keluarganya dan Stephen terdekatnya selalu ada saat dia membutuhkan mereka. Dalam kehidupan nyata Susannah kemudian menikahi kekasihnya yang setia dan menjadi teman dekat dengan Dokter Najjar.
