PERISTIWA TERKINI - Zainut Tauhid Sa'adi (Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia/MUI) meminta gosip mengenai larangan memakai cadar di UIN Sunan Kalijaga tidak dijadikan alat untuk saling berusaha mejelekkan. Apalagi saling menyalahkan sengan sesama masyarakat.
Zainut mengatakan menilai masalah pemakaian cadar bagi muslimah dan kewajiban untuk menutup aurat adalah isu masalah furu'iyyat (cabang dalam agama). Tak ditemukan adanya kesepakatan dari para ulama mengenai persoalan ini mukhtalaf fihi.
" MUI meminta ke semua pihak untuk menahan diri," kata Zainut di keterangan tertulisnya , Jmuat (2/03/2018).
Zainut mengakui semua pihak menerima perbedaan pandangan tersebut sebagai khazanah pemikiran Islam yang dinamis. " Dan menjadikan rahmat bagi umat Islam yang harus disyukuri, bukan justru diingkari," katanya.
Dan kelanjutannya, Zainut mengatakan masalah larangan memakai cadar ini kemungkinan muncul dari kesalah pahaman. Ada pihak yang menghubungkan memakai cadar, celana terlalu pendek dan jenggot dengan aliran sosal politik.
" Pendapat itu sangat tidak tepat. Karena radikalisme itu tidak hanya diukur melalui tanda-tanda aksesoris seluruhnya, tetapi lebih ke pemahaman ajaran agamanya," lanjutnya.
Zainut khawatir larangan itu dapat membuat kemunculan larangan lain, semisal larangan celana terlalu pendek dan berjenggot. Maka dari itu, MUI meminta kepada semua pihak menempatkan masalah ini sebagai hal yang wajar, proporsional dan tidak perlu dibesar-besarkan.
" Pasrahkan semuanya ke pihak rektorat UIN SUKA yang mempunyai kekuasaan dan wewenang mengatur kampusnya, baik melalui berbagai penerapan peraturan yang tidak bertentangan dengan nilai agama, norma susila dan undang-undang yang ada," mengakhirinya.