"Tidak mudah menjadi badut sehingga butuh lebih banyak kedalaman dan ketrampilan, bukan sekedar perawatan badut," kata Donny Damara saat pemutaran film Guru Ngaji di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (14/03/2018) .
Bagi Donny Damara, tidak mudah bertindak sebagai badut. Karena tidak hanya modal badut-gaya berpakaian, tapi ia juga harus memiliki kemampuan untuk menghibur penggemar. Yang paling sulit bagi Donny, saat ia harus belajar mengendarai sepeda.
"Kami membaca bi-bulanan, mempelajari semua tentang badut, penarikan, perawatan, hal tersulit untuk mengendarai sepeda dengan roda satu karena badut asli belajar enam bulan, kami hanya untuk sementara waktu, hanya lima Sepeda jatuh, "kata Donny Damara.
Karena dibutuhkan keseimbangan ekstra untuk bisa mengendarainya. Lagi pula, orang yang mengajarinya butuh waktu lama untuk menguasainya. Tapi untuk perannya sebagai guru Alquran, Donny Damara tidak perlu pendalaman khusus. Dia hanya ingat masa lalunya saat belajar.
"Apa yang anda ingat, pembacaan macam apa, bacaan seperti apa, betapa menyenangkannya, jadi gurunya juga badut," simpati Donny Damara.
Meski begitu, Donny mengaku senang berperan sebagai guru ngaji yang menggandakan diri sebagai badut. Karena ia merasa tertantang untuk bermain dua karakter sekaligus dalam sebuah film.
