PERISTIWA TERKINI - Menyongsong perayaan Tahun Baru Imlek, warung-warung di Pasar Gede Hardjonagoro, Solo, terlihat berbeda. Warna merah mendominasi deretan kios yang terletak di pinggir Jalan Urip Sumoharjo. Barang dagangan di kios tiba-tiba berubah. Mereka mulai menjajakan pernak-pernik khas perayaan Tahun Baru Imlek.
Ada lampion merah dengan emas digantung di kios. Bukan sebagai hiasan, tapi lentera itu barang dagangan. Seperti warung Jefri yang biasa menukar makanan kemasan, sekarang menjual pernak-pernik Lunar. Barang dagangannya seperti angpau, hiasan dinding Imlek, dupa, lampion, sampai makanan khas Imlek.
"Ini menjual seperti ini hanya setahun sekali, pendapatannya jauh lebih banyak di Imlek. Ada plum, keranjang kue, permen impor, kalau orang Cina biasanya mencari permen atau buah sitrus," kata Jefri saat ditemui di kios Pasar Gede, Kamis (2/2/2018).
Setiap tahun, Imlek selalu menunggu pemilik kios. Karena di bulan Imlek, mereka bisa menuai rezeki lebih banyak dari pada hari biasa.Pemilik kios lain, Nanik, mengubah sebuah warung yang biasa menjual seragam sekolah ke kios Tahun Baru Imlek. Permintaan orang menjelang Tahun Baru Imlek, menurutnya jauh lebih baik.
"Sehari bisa menjual 50 sampai 100 pakaian, biasanya dekat, tapi kalau buka sampai malam. Pakaian cheongsam terlaris, biasanya dipakai saat perayaan Tahun Baru Imlek atau untuk peragaan busana Imlek, T-shirt Lunar juga cukup populer," kata Nanik.
Baju anak cheongsam dijual seharga Rp 45 ribu sampai Rp 140 ribu. Sedangkan ukuran orang dewasa dijual Rp 95 ribu sampai Rp 300 ribu. Selain itu, Nanik juga menjual pernak-pernik lainnya, seperti pakaian wanita anak-anak, lentera terbang dan kembang api elektrik.
Saat berbelanja, Anda juga bisa menikmati suasana kawasan jalan Pasar Gede dengan ribuan lentera. Tolong berswafoto, tapi hati-hati karena di daerah ramai kendaraan yang lewat.