Mengintip Tahap Cara Bikin Kue Keranjang - BERITA HARIANJAKARTA TERKINI

BERITA TERPERCAYA MASA KINI

Friday, February 9, 2018

Mengintip Tahap Cara Bikin Kue Keranjang


KULINER HARIAN - Kue Keranjang identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek. Makanan ringan dalam dialek Tiociu Pontianak yang disebut Thiam Kwe atau Thiam Pan dalam dialek Khek Singkawang memang hanya tampil saat Imlek saja. Thiam berarti manis, sementara Kwe atau Pan berarti kue.

Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, kue ini juga membanjiri pasar. Tak lengkap rasanya merayakan Imlek tanpa penganan yang terbuat dari ketan dan gula pasir. Kompas.com mencoba melihat proses pembuatan keranjang ini di salah satu rumah produksi Tan Joe Lie alias Ali (56) di Pontianak, Kalimantan Barat.

Usaha pembuatan kue keranjang Ali yang berada di Jalan Veteran Gang Syukur 3 merupakan warisan warisan keluarga yang berakting sejak 40 tahun lalu.

"Kue keranjang ini adalah tradisi nenek moyang kita, setiap tahun merayakan Tahun Baru Imlek selalu kue ini .. Kue ini manis, jadi harapan di tahun baru selalu menjadi manis," kata Ali, Jumat (9/2/2018).

Jelang 3 minggu perayaan Tahun Baru Imlek, Ali telah mulai memproduksi kue ini. Setiap peralatan yang tersimpan sejak Tahun Imlek tahun lalu dikeluarkan dan dibersihkan kembali. Hampir setiap hari Ali menghasilkan setidaknya 200 kilogram kue keranjang. Proses pembuatannya, menurut Ali mudah-sulit. Terlihat mudah, tapi sebenarnya susah dan membutuhkan ketepatan mulai dari pemilihan bahan baku lengket.

"Kalau beras ketannya tidak cukup bagus, hasilnya juga tidak memuaskan, jadi hati-hati begitu kita memilih nasi ketan, itu bagus dan tidak," katanya.

Ketan pilihan kemudian dicuci dan dikeringkan, sebelum digiling yang menghasilkan tepung cair. Selanjutnya, tepung tereduksi dengan kadar air dengan alat pengepres dan diadon dimulai dengan gula. Setelah campuran dicampur, lalu masukkan ke dalam tabung dilapisi plastik dan siap mengukus selama kurang lebih 14 jam sampai benar-benar kemerahan.

Ali mengaku memiliki resep rahasia keluarga yang diwariskan dan tetap dipertahankan sampai hari ini untuk menjaga kualitas dan rasa. Dalam proses produksi, Ali hanya melibatkan keluarga saja.

"Pastinya kuenya tidak matang, hasil putihnya tidak akan merah, atau kue semuanya akan meleleh, tidak akan membeku dalam keadaan uap selama berhari-hari," katanya.

Supaya tidak sembarangan dan berpantang. Misalnya, wanita yang sedang haid atau baru saja berkabung meninggal sebaiknya tidak membantu mengerjakan kue ini, karena diyakini kue itu tidak akan sempurna.