Kuliner Anyang Melayu Deli Yang Renyah dan Segar - BERITA HARIANJAKARTA TERKINI

BERITA TERPERCAYA MASA KINI

Thursday, February 15, 2018

Kuliner Anyang Melayu Deli Yang Renyah dan Segar


KULINER HARIAN - Anyang atau lebih dikenal dengan urap adalah hidangan sederhana. Karena segar diformulasikan maka rasanya gurih renyah. Orang Melayu Deli memiliki ramuan sayuran yang lezat ini. Anyang adalah hidangan Deli Melayu yang disengaja yang jarang muncul dalam khazanah kuliner, kecuali pada bulan suci Ramadhan, saat banyak pedagang mempersembahkan anyang di istana istana Sultan Maimoon sebelum berbuka puasa.

Bersama dengan hidangan Melayu langka lainnya, Anyang hadir setahun sekali di Medan. Setiap hari, beberapa restoran di sepanjang Jalan Amaliun, Medan, adalah tempat yang paling mungkin untuk menemukan anyang. Tidak hanya di Medan, di kota-kota lain yang menjadi basis budaya Melayu, seperti Labuhan Batu, Asahan, dan Langkat, bahkan lebih sulit untuk mencari anyang sebagai sajian sehari-hari.

Anyang sangat sama juga dengan urap atau gudangan di Jawa. Bedanya, urap menggunakan kelapa parut mentah, sedangkan anyang menggunakan kelapa bakar yang dipanggang. Seringkali bahkan masih ditumbuk lagi setelah dipanggang, agar lebih halus. Bila rempah bumbu ramuan diuleg atau tumbuk, pada anyang rempah-rempah hanya dicincang halus.

Sayur rempah agak berbeda dari anyang. Di anyang, itu menonjol dari bawang merah cincang mentah, dan rasa asam dari jus jeruk nipis. Sejajar dengan gado-gado, pecel, karedok, dan lotek, bagi saya anyang ini mumpuni untuk menjadi bagian dari santapan sayur ala Nusantara. Melange sayuran cantik dan renyah, bumbu gurih segar yang diurapi.
Pada dasarnya anyang bisa dibuat dengan berbagai macam sayuran lainnya. Sayuran yang banyak digunakan di anyang adalah kacang-kacangan, taoge, tunas ubi jalar daun singkong, daun pepaya, kangkung, kulit pisang, timun, dan lain-lain. Salah satu varian anyang Anyang adalah Anyang paku pakis dari Asahan. Pakis renyah, kadang dicampur dengan tauge. Ada juga campuran anyang dengan bunga pepaya, daun pepaya, dan bagian dalam batang pohon pepaya.

Anyang juga bisa dibentengi dengan ayam panggang, ikan pari bakar, ikan, udang, babi hutan, ikan asin, dan lain-lain. Singkatnya, setiap rumah memiliki anyang tersendiri. Favorit saya adalah anyang pisang pisang, resep yang saya sertakan di bawah ini. Saya juga suka ikan pari bakar anyang. Parasail tidak merokok, tapi ikan pari segar dipanggang pada arang.

Kini, Anyang adalah identitas Melayu yang semakin terkikis dan berkelahi dengan waktu. Anyang semakin terpinggirkan, sama seperti keberadaan budaya Melayu juga terpinggirkan. Di Medan ada restoran Serai Wangi yang menyajikan makanan khas Melayu Deli. Tapi, karena ketenangan pengunjung, pemilik terpaksa menutup tempat favorit saya untuk memakannya.

Resep anyang saya dapatkan dari salah satu perintis Serai Wangi. Semoga akan ada pihak yang berkepentingan untuk membantu re presence RM Serai Wangi sebagai simbol budaya Melayu Deli.