Alasan lainnya adalah kondom bisa mengganggu kenikmatan bercinta. Sebenarnya, kita juga memiliki hak untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual seperti herpes, AIDS/HIV, chlamydia, dan HPV. Disamping itu, setiap tahun, diduga ada 19 jutaan masalah baru infeksi menular seksual di Amerika.
Kurang lebih dari setengahnya terjadi pada pasangan muda di bawah usia 25 tahun. Diantara penyebab tingginya angka itu adalah penggunaan kondom yang rendah. Apalagi karena pria tidak mau menggunakan kondom.
Seorang Psikolog dari the Medical College of Wisconsin, Amerika bernama Dr. Michelle Broaddus mengatakan bahwa pria sebenarnya mau menggunakan kondom jika kebijakan yang disarankan itu tepat. Contohnya, kita bisa mengajaknya berdiskusi dengan baik-baik.
"Cobalah untuk merayu dengan cara yang halus, erotis, menggoda, dan diselingi lelucon. Jika wanita bertanya dengan cara yang kasar, mengancam, dan merendahkan, pria akan menolak," kata Broaddus.
Broaddus dan rekannya telah melakukan penelitian terhadap 193 pasangan mengenai dampak negosiasi dan pendekatan perempuan terhadap penggunaan kondom pada pria. Ada tiga teknik yang digunakan, yaitu teknik menjelaskan, teknik mengancam, dan teknik erotis.
Peserta laki-laki kemudian diminta oleh peneliti tentang persepsi beberapa strategi perempuan. Hasilnya, pria lebih memilih untuk tertarik dan menikmati mengenakan kondom jika pasangan meyarankan dengan cara erotis daripada diberi penjelasan panjang, apalagi perbuatan.
"Pengelompokan ini memperlihatkan dengan strategi pendekatan dan negosiasi yang tepat, pria dapat persetujuan untuk menggunakan kondom. Komunikasi efektif antara pasangan mempengaruhi seks yang aman dan mengurangi risiko penyakit menular seksual," Broaddus menambahkan.
