SERBA SERBI TIPS - Allah tidak akan mengubah nasib orang kecuali orang-orang yang mengubah apa yang ada di dalamnya '. Fragmen surat Ar-Ra'd tercetak di jantung Sariyono (57), seorang penambang belerang di Kawah Ijen. Surat itulah yang memotivasi Sariyono sampai dia bisa mengubah hidupnya.
Penduduk desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, bersama keluarga mereka, membangun homestay untuk wisatawan yang pergi ke Puncak Ijen. Keluarga yang membantu Sariyono adalah dua anaknya, Ahmad Efendi (35) dan Sugiyono (37), dan menantunya, Miskadi (32), yang semuanya juga merupakan penambang belerang.
Homestay ini, mengubah kehidupan keluarga penambang belerang yang sejak 1972 menghasilkan keberuntungan untuk kelangsungan hidup keluarga ini. Homestay yang berdiri di atas tanah keluarga ini diberi nama Ijen Miner Family Homestay.
Rumah keluarga Sariyono terdiri dari 10 ruangan berukuran 3x3 meter. Di dalamnya dilengkapi dengan tempat tidur, meja dan kipas angin. Jika Anda membuka jendela, terlihat tanaman kopi yang subur menambah suasana tempat yang indah yang berada tepat di kaki Gunung Ijen. Sedangkan konsep bangunan dibuat panggung, untuk menghindari genangan air dan binatang buas.
"Saya harus berubah, jadi anak-anak saya tidak akan mengubah belerang lagi," kata Sariyono kepada Berita Harian di homestay.
"Kami menghasilkan uang, semua sambungan Pertama mengumpulkan Rp 3 juta Kami membeli semen, pasir dan besi untuk kerangka homestay sementara kami mengambil kayu dari kebun kami sendiri Saat saya belerang banyak turis bingung mencari penginapan, jadi ini juga peluang bisnis. Jadi kita buat homestay ini, "lanjutnya.