CELOTEH JOKOWI : BETAPA HAMPANYA DUNIA TANPA RADIO - BERITA HARIANJAKARTA TERKINI

BERITA TERPERCAYA MASA KINI

Sunday, December 10, 2017

CELOTEH JOKOWI : BETAPA HAMPANYA DUNIA TANPA RADIO



JAKARTA TERKINI - Presiden Joko Widodo berkomentar setelah sempat 'hilang' siaran radio di Jakarta selama 15 menit, Senin 11 Desember 2017 tadi pagi. Presiden Jokowi memberikan komentarnya melalui media sosial.

"Emang enak nggak ada radio. Saya Joko Widodo, pendengar radio. Kalau kamu bagaimana?" tulis Jokowi sambil mengunggah sebuah video.

Presiden Jokowi mengatakan waktu hilangnya siaran radio se-Jakarta Senin pagi yang membuat netizen bertanya-tanya. Waktu hilangnya siaran radio se-Jakarta tersebut diketahui merupakan gerakan jaringan radio untuk menggalakkan masyarakat kembali mendengarkan salah satu media penyiaran tertua tersebut. Radio di Indonesia sudah ada dari masa pendudukan Belanda. Radio pun diketahui berperan menyebarkan semangat nasionalisme ketika organisasi Boedi Oetomo berdiri pada 1908 dan kongres Sumpah Pemuda pada 1928.

Di Jakarta, radio pertama yang berdiri diketahui bernama Bataviase Radio Vereniging atau BRV pada 16 Juli 1925. Setelah BRV yang milik swasta berdiri, beberapa radio swasta lain ikut tumbuh. Radio pemerintah Indonesia yang pertama kali didirikan adalah Radio Republik Indonesia pada 11 September 1945. RRI dibentuk atas hasil rapat para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan stasiun radio Jepang di enam kota di Indonesia.

Radio bukan hanya sebagai media penyebar berita dan perkembangan terkini, namun juga media hiburan. Sejumlah seniman legendaris juga lahir dari radio, seperti trio pelawak Dono, Kasino, dan Indro yang sebelumnya merupakan penyiar di radio Prambors. Indro,Dono dan Kasino awalnya adalah penyiar acara Obrolan Santai di Warung Kopi garapan Temmy Lessanpura, kepala program di radio Prambors kala itu. Acara lawakan tersebut mengantarkan Dono, Kasino, dan Indro menjadi pelawak sukses.

CELOTEH JOKOWI : BETAPA HAMPANYA DUNIA TANPA RADIO