PERISTIWA TERKINI Kakek 79 tahun bernama Maksim Sapii Bunet bin Wahab asal Madura,Jawa Timur ini jauh dari kesan mampu.Kakek 79 tahun itu berprofesi sebagai tukang becak dengan penghasilan harian yang tidak menentu, bisa sampai 50 ribu ,tapi tidak jaranng juga kurang dari jumlah itu.
Kondisi seperti ini tentu tidak menyurutkan niatnya untuk berhaji.Pelajaran rukun iman yang didapatnya sewaktu kecil, menjadi pondasi dasar akan keyakinanya untuk menunaikan rukun Islam kelima ini.
"Saya dulu ngaji arkanul iman.Satu,harus percaya kepada Allah ,baik dan buruknya takdir Allah",ucap kakek 79 tahun ini.
Kedua, ia meyakini pesan ayat Surat Yasin, innama amruhu idza arada syaian anyaquula lahu kun fayakun."Kalau Allah menghendaki, tidak ada yang bisa menghalangi.Saya percaya itu,"sambungnya
Dia menegaskan kuncinya adalah percaya kepada Allah,lalu berusaha sambil meminta."Kalau Allah menakdirkan ,saya yakin.Kalau Allah menghendaki saya akan berangkat,"katanya lagi
Selanjutnya Maksum berusaha untuk mewujudkan niatnya untuk berhaji di Baitullah. Bersama becaknya Maksum mencari nafkah untuk dirinya yang kini sudah tidak direpoti anak-anaknya.
Enam dari 14 anaknya sudah memiliki kehidupan sendiri-sendiri.Maka jika masih ada sisa dari hasil menarik becak ,Maksum mengumpulkan sampai 20 tahun sampai dia bisa mendaftar haji pada tahun 2010
Biasanya Maksum menarik becak di daerah Pasar Atum Surabaya,Jatim."Nariknya tiap hari, tapi nabungnya tidak menentu.".ucap Maksum.
Setelah menabung hingga 7 tahun, Maksum bisa berangkat haji tahun ini. Terdaftar dalam 77 Kloter 6 Embarkasi Surabaya(SUB 06), Maksum sangat bahagia dan bisa memenuhi panggilan Allah.
"Alhamdulillah ,Sampai di sini juga. Saya merasa kaget dan kagum,"ucap Maksum dalam bahasa Jawa.
Maksum sampai saat ini masih menarik becak.Meski kini usia sudah tua.Dan sepulang haji Maksum juga akan terus melanjut kan profesinya tersebut sebagai penarik becak.