PERISTIWA TERKINI - PDIP mengatakan ada keinginan PKB memasukkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) jika ketumnya tidak terpilih sebagai wakil presiden, terutama untuk Joko Widodo (Jokowi). Keinginan Realistiskah itu? Demikian disampaikan Eriko dalam diskusi jenjang Polemik Jokowi Pilpres dan Kita di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (3/03/2018). PKB baru-baru ini secara intensif melakukan sosialisasi Cak Imin sebagai wakil presiden.
"Dalam hal ini pagi ini saya lihat di sana PKB menyatakan bahwa jika tidak memberikan , posisi sebaliknya, PKB akan meneruskan capresnya sendiri Jadi sumber utama ketiga ini sangat mungkin digerakkan oleh PAN, PKB dan Demokrat, ," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotarduga.
Dalam masalah ini, PKS pernah meluncurkan PKB ke dalam poros baru dengan Demokrat dan PAN. Dengan begitu, akan ada tiga pasang kandidat dalam pemilihan presiden 2019 menyusul poros Gerindra PKS yang akan membawa Prabowo Subianto dan poros pemerintah dengan Jokowi sebagai wakil presiden.
"PKB, PAN, Demokrat yang sama, kita lihat Demokrat di luar pemerintahan, PAN separuh jalan, Cak Imin terkadang di dalam, kadang di luar, tidak bergabung apa-apa, atas dasar keinginan bersama untuk membentuk demokrasi yang sehat," komentator Sohibul, Kamis (01/03/2018).
Lalu mungkin Cak Imin punya peluang besar untuk maju sebagai calon presiden? Untuk membentuk sumbu baru, PKB-Demokrat-PAN memang lolos ke ambang batas kepresidenan. Berdasarkan UU Pemilu, partai atau koalisi dapat mengajukan pasangan calon jika mereka memiliki 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara yang sah berdasarkan hasil pemilihan 2014.
Di DPR, PKB memiliki 47 kursi (8,4%), Demokrat 61 kursi (10,9%), dan kursi PAN 48 (8,6%). Jumlahnya adalah 27,9% kursi di DPR yang berarti berhak membawa pasangan calon dalam pemilihan presiden 2019. Melihat ukuran kursi di DPR, Demokrat adalah yang paling banyak. Pihak besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki hak yang lebih besar untuk mengajukan calon presiden.
Baru belakangan ini, elektabilitas PKB mengalahkan Demokrat. Pada pemilihan 2014, Golkar (14,75%), Gerindra (11,81%),Demokrat (10,9%) berada di posisi ke-4 setelah PDIP (18,95%). Sementara itu, PKB berada di posisi kelima dengan 9,05% suara nasional.
Beberapa survei baru-baru ini menempatkan PKB di posisi empat, mengalahkan Demokrat. Survei Populus Centre yang diadakan di 34 provinsi di Indonesia pada 7-16 Februari 2018 mengatakan bahwa PKB mendapat kenaikan sebesar 7,9% mengalahkan Demokrat yang merosot ke posisi 8 dengan 3,1%.
Survei dilakukan terhadap 1.200 responden yang diwawancarai dengan sampel yang dipilih secara acak , multistage random sampling. Margin of error + survey - 2,89 persen dengan tingkat keyakinan 95 persen. Proporsi gender dalam survei ditentukan 50:50.
Survei dilakukan di 120 kecamatan dengan masing-masing desa memilih 10 responden dari dua RT. Ukuran sampel masing-masing daerah dialokasikan sesuai dengan proporsi penduduk dari data sensus BPS. Sejauh ini PKB baru menyatakan keinginannya agar Cak Imin maju sebagai wakil presiden. Billboard dan spanduk bergambar Cak Imin dengan informasi kosa kata juga mulai menyebar.
"Sekarang para relawan dan simpatisan Cak Imin telah semakin bersatu dengan struktur untuk menegaskan bahwa PKB segera memutuskan Cak Imin maju sebagai wakil presiden 2019. Mayoritas aspirasi untuk mendorong duet Cak Imin dengan Jokowi," jelas Wasekjen PKB Daniel Johan