PERISTIWA TERKINI - Sebelum gedung BEI (Bursa Efek Indonesia) rubuh ternyata masih terdengar suara retakan dari lantai dan suara gemuruh yang keras hingga akhirnya gedung tersebut rubuh. Salah seorang saksi adalah karyawan warung kopi yang berada di lokasi atas nama Kiki Suherman mengakui kejadian tersebut berlangsung sangat cepat.
"Saya tadi ada di lokasi waktu peristiwa itu terjadi. Awalnya cuma ada suara kencang sekali dan ada suara kayak dinding retak begitu. Tiba-tiba langsung ambruk lantainya. Saya tidak tahu itu lantai berapa,"menjelaskannya, Senin (15/1/2018).
Menurutnya, dia hanya mendengar suara gemuruh dan retakan itu sebentar, kemudian tiba-tiba lantai langsung ambruk.
"Saya kira lebih dari 7 orang yang kena timpa lantai itu. Karena itu kan tempat aktivitas orang keluar-masuk gedung," katanya.
Kiki menjelaskan robohnya lantai yang ada di BEI itu ternyata telah menimpa sejumlah orang karena lantai paling bawah merupakan pintu keluar dan masuk gedung, meja resepsionis dan meja keamanan.
Disamping itu, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mengumumkan bahwa mereka berkoordinasi dengan Direksi Bursa Efek Indonesia, dan menyebut bahwa proses transaksi dan penuntasan transaksi berjalan normal. Manajemen Bursa pun disebutkan tetap melanjutkan perdagangan sesi II sesuai dg waktu normal.
"Tidak ada gangguan listrik dan jaringan. Sistem JATS, E CLEARS dan C BEST berjalan normal," tulis OJK dalam keterangan pers mereka.