PERISTIWA TERKINI Korea Selatan dilaporkan melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh Kim Jong-un dan penasihat terdekatnya jika Korea Utara memulai perang. Hal itu bedasarkan sebuah dokumen pemerintah yang dilaporkan media Korsel.
Strategi tersebut merupakan bagian dari serangkaian tindakan oleh Seoul untuk beralih ke posisi ofensif jika negara nakal tersebut menyerang.
"Strategi itu juga berencana untuk mengidentifikasi dan menghilangkan 1.000 target utama- termasuk fasilitas peluncuran senjata nuklir dan rudal - bersamaan dengan menghentikan serangan dari kediktatoran Korut," kata beberapa laporan .
Presiden Korsel, Moon Jae-in , dilaporkan diberitahu oleh Kementrian Pertahanan atas cetak biru yang baru kembali setelah dia menginstruksikan pejabat untuk melakukan rencana serangan militer.
Moon mengatakan militer Korsel harus siap untuk dengan cepat beralih ke posisi ofensif jika Korut melakukan provokasi yang melintasi garis atau menyerang wilayah Ibu Kota.
Rencana "pemenggalan" yang dicuragai untuk menargetkan diktator dan deputi seniornya pertama terungkap saat Washington dan Seoul memulai latihan latihan bersama mereka pada tahun 2015 dalam latihan yang diberi nama "Operation Plan 5015".
Kelompok riset Brookings Institute mengatakan bahwa rencana tersebut memvisualisasikan peperaengan terbatas dengan penekanan pada serangan preemptif terhadap target strategis di Korut dan 'serangan pemenggalan kepala' untuk memusnahkan pemimpin Korut.