Dinas Lingkungan Hidup DKI Hentikan Anggaran Kepulauan Seribu - BERITA HARIANJAKARTA TERKINI

BERITA TERPERCAYA MASA KINI

Tuesday, August 29, 2017

Dinas Lingkungan Hidup DKI Hentikan Anggaran Kepulauan Seribu

Ajakan untuk peduli ditempat Pelajar, Relawan dan Karyawan PT Pembangunan Jaya saat melakukan penanaman pohon bakau di pulau Bidadari Kepulauan Seribu - Jakarta, 18 Agustus 2016. TEMPO/Amston Probel

JAKARTA TERKINI Isnawa Adji Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta megatakan pihaknya menghentikan anggaran menyusun kajian lingkungan hidup semenetara (KLHS) desai Kepulauan Seribu. Alasannya, Kepulauan Seribu masuk ke kawasan strategis pariwisata nasional. Menurut Isnawa, pengembangan Kepulauan Seribu sebagai destinasi wisata masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019

"Kami khawatir kalau kami anggarkan ternyata  kewenangannya menjadi di bawah pemerintahan pusat, yaitu Kementrian Pariwisata."ucap Isnawa dalam rapat rancangan kebijakan umum perubahan serta prioritas dan plafon anggaran sementara (KUPA-PPAS) APBD 2017 di gedung DPRD DKI Jakarta.

Adapun anggaran pengajuan KLHS grand design yang dihapuskan nilainya Rp 480 juta setelah Kepulauan Seribu ditetapkan sebagai kawasan strategis pariwisata nasional. Isnawa juga menambahkan, Jika Dinas Lingkungan Hidup ikut terlibat, akan terjadi duplikasi. "Sejauh ini pemerintah daerah harus mematuhi aturan pemerintah pusat," ucap Isnawa.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Bestari Barus, mengatakan penghapusan anggaran tersebut seolah-olah tidak ada yang bisa dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta."Sampai sekarang Kepulauan Seribu itu tidak menjadi apa-apa,"ujar Bestari.

"Kalau tidak sanggup mengurusi ini, kasih saja wewenang kepada Pemerintah Provinsi Banten saja sekalian. Inovatif sedikit dong,  anggarannya ada kok," ucap Bestari 

Meski KLHS Kepulauan Seribu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, Bestari menilai, pasta ada hal yang bisa ditangani pemerintah daerah untuk membuat Kepulauan Seribu menjadi lebih baik. Pemerintah daerah,kata  Bestari, bisa saja mengadakan kegiatan dan sarana pariwisata sebagai pendukung.

"Bayangkan, di sana saja engga ada bank. Transportasi di sana engga bagus. Kalau tunggu pemerintah pusat terus, kapan majunya ? Main potong anggaran seolah-olah perencanaan engga benar," ucap Bestari.